LAMBANG P. DIPONEGORO
ARTI
BADGE AMBALAN P. DIPONEGORO
1.
Segi Lima
Artinya
:Melambangkan dasar negara Indonesia yaitu pancasila
2.
Warna Merah dan
Putih
Artinya
:Melambangkan bendera Indonesia
3.
Bintang bersudut Lima
berwarna kuning emas yang disebut juga “Nur Cahaya” melambangkan kepercayaan Ketuhanan Yang Maha Esa dari rakyat Jawa Tengah
4.
Kelir
Artinya
:Dalam perwayangan kelir berarti sebagai rumah, dan rumah untuk tempat
perlindungan jadi seorang pramuka harus saling melindungi sesama anggota
lainnya.
5.
Bintang
Artinya
:Setiap anggota ambalan wajib taat kepada agama yang dianutnya dan menghargai
perbedaan agama.
6.
Tenda
Artinya
:Sesama anggota pramuka harus saling menjaga dan melindungi
7.
Padi dan Kapas
Artinya
:Dalam ambalan memberikan keadilan kepada seluruh anggota ambalan tanpa
memandang jabatan, status dan perbedaan agama.
8.
Cikal atau buah
nyiur
Artinya
:Anggota pramuka adalah inti dari kelangsungan hidup bangsa indonesia, seorang
yang rohani dan jasmaninya sehat, ulet dan memiliki tekad yang kuat dalam
menghadapi semua tantangan yang tengah dihadapinya, seseorang yang selalu
berupaya untuk meyesuaikan diri dimana saja, seseorang yang memiliki cita-cita
yang tinggi, seseorang yang berpegang teguh dengan dasar-dasar dan
landasan-landasan yang kuat, dan manusia yang berguna dan berbakti kepada
kepentingan tanah air, bangsa dan negara republik indonesia.
9.
Timbangan
Artinya:Sesibuk
apapun seorang pramuka haruslah tetap ingat dengan kewajibannya, yaitu
beribadah kepada-Nya, jadi antara urusan dunia dan akhirat haruslah seimbang.
10.
Keris,
dan berlekuk 3
Artinya :
Trisatya dan Keris symbol orang jawa tengah diambil dari kisah seorang Pangeran Diponegoro yang berperang dengan
keyakinan penuh, kerja keras dan pantang menyerah demi kepentingan bangsa tanpa
memperduliakn kepentingannya sendiri. Dan dari sinilah nama Ambalan di
Pangkalan SMA NEGERI 1 TAYU menggunakan nama beliau karena sikap, perilaku dan
tekad yang kuat dari beliau yang patut untuk diteladani dan perlu dimiliki oleh
seorang anggota pramuka laki-laki.
SUMBER PUSTAKA
www.pramukanet.org
Kwarcab
XI.33 KODYA DATI: II,Kursus Pembina
Pramuka Mahir Tingkat Dasar. Semarang: TRIKUSUMA Offset,1983
Bahan Kursus
Pembina Pramuka Mahir Tingkat Lanjutan Kwarnas Gerakan Pramuka. Jakarta. 1983.
www.BNN.go.id
Buku materi menempuh SKU
Penegak SMA N 1 Purwodadi tahun 2005
Kwarcab
XI.33 KODYA DATI: II,Kursus Pembina
Pramuka Mahir Tingkat Dasar. Semarang: TRIKUSUMA Offset,1983.
Bob Sunardi. Andri,
Boyman Ragam Latih Pramuka, Nuansa Muda, Bandung, 2006
www.pramukanet.org
Carey, P.B.R. (1981). Babad Dipanagara: an
account of the outbreak of the Java War (1825-30): the Surakarta court version
of the Babad Dipanagara. Kuala Lumpur: Printed for the Council of the
M.B.R.A.S. by Art Printing Works. Monograph (Royal Asiatic Society of
Great Britain and Ireland. Malaysian Branch); no.9
Sagimun, M.D. (1976). Pangeran Diponegoro:
Pahlawan Nasional. Jakarta: Proyek Biografi Pahlawan Nasional, Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.
Yamin, M. (1950). Sedjarah Peperangan
Diponegoro: Pahlawan Kemerdekaan Indonesia. Jakarta: Pembangunan
^ a b c d e f g h On feminism and nationalism: Kartini's
letters to Stella Zeehandelaar 1899-1903. Monash University Press. 2005. p. 2. ISBN 1876924357.
Interview with Kathryn
Robinson: Secularization of Family Law in Indonesia, Harvard Asia Quarterly, diakses 21 April 2010
Keputusan
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. Kursus
Mahir Dasar Untuk Pembina Pramuka.Jl.Medan Merdeka Timur no.6 Jakarta
10110.2011
Kwarcab
XI.33 KODYA DATI: II,Kursus Pembina
Pramuka Mahir Tingkat Dasar. Semarang: TRIKUSUMA Offset,1983.
Kwarda
11 JATENG, Bahan Kursus Pembina Untuk
Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasr, 2011.
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka,Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka,
2012.
Kwartir
Nasional Gerakan Pramuka,Undang – Undang
Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuk, Jakarta:
2010.
Hasan,Amin, Dkk.,
Pedoman Lengkap Gerakan Pramuka,
Surabaya: HALIM JAYA, 2008
Komentar
Posting Komentar